Senin, 18 Juni 2012

Tunggui Anak Di TK, 2 Ibu Cakar - Cakaran

Dua orang ibu terlibat baku hantam saat menunggui anaknya masing - masing di TK Tarcisius, Jalan Muktiharjo Dalam, Kelurahan Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Sabtu (16/6) sekitar pukul 09.00. Salah seorang ibu itu, Kristiani (32), warga Jalan Ratu Ratih III, Tlogosari Kulon, Pedurungan, yang tidak terima atas peristiwa baku hantam itu lantas melaporkan kasus ini ke Mapolrestabes Semarang. Kristiani melaporkan Peni (25), warga Ngablak Kidul, Kelurahan Muktiharjo Kidul, atas kasus dugaan penganiayaan.


Kepada Polisi, Kristiani mengisahkan, saat itu ia sedang menunggu dan mengobrol bersama dua ibu - ibu lain, yakni Sri Wahyuni (59) dan Dewi (25). "Mereka (Sri Wahyuni dan Dewi) kemudian bertanya apakah saya membawa barang dagangan. Kebetulan saat itu saya sedang membawa barang dagangan berupa celana," kata Kristianti.
Saat itu, Kristiani mengatakan kalau celana yang akan dijual tersebut harganya tergolong cukup mahal. Dia juga memberikan penjelasan kepada kedua temannya bila kualitas celana itu bagus dan kainnya juga halus.

Proses tawar - menawar harga pun terjadi antara Kristiani dengan Sri Wahyuni dan Dewi. "Saya juga sempat bilang kepada mereka bila saya memang mengambil keuntungan, meski tidak banyak namun yang penting halal. Ucapan itu rupanya di dengar oleh Peni yang duduk tak jauh dari kami. Dia (Peni) langsung berdiri dan menghampiri saya."

Menurut Kristiani, Peni tanpa alasan yang jelas tiba - tiba marah dan membentak - bentak dirinya. Adu mulut pun tak terelakkan. Kendati ditonton oleh warga yang tak sedikit jumlahnya, emosi Kristiani dan Peni semakin tak terkendali. Tiba - tiba Peni menyerang Kristiani.
"Sekujur tubuh saya dicakar dengan menggunakan kuku - kuku di jarinya yang panjang. Badan saya lecet - lecet dan berdarah. Perkelahian ini akhirnya dihentikan oleh sejumlah ibu - ibu lain kemudian saya memilih melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian," ujar Kristiani.

Berkat bukti surat visum dari tim dokter dari sebuah rumah sakit, Kristiani mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dalam surat visum itu disebutkan bila Kristiani menderita luka lecet dari dahi hingga pelupuk mata, pipi kanan, tangan kanan, dada kiri dan pandangan matanya kabur. Hingga petang kemarin, kasus ini masih diselidiki oleh aparat kepolisian.