Siapa yang selama berpuasa berat
badannya tambah naik? Wah, kalau demikian harus tahu kemungkinan
penyebabnya. Padahal seharusnya puasa membuat tubuh kita tambah sehat,
bukannya menumpuk calon penyakit.
Menurut Pramono, ahli gizi di Banjarmasin ada beberapa alasan penyebab naiknya berat badan saat puasa, yakni:
1. Buka puasa dijadikan ajang balas dendam konsumsi makanan.
Orang biasanya 'murka' dan makan semua makanan yang manis, kolak dengan santan, Es campur, makanan berlemak dan gorengan, yang semuanya berkalori tinggi.
Orang biasanya 'murka' dan makan semua makanan yang manis, kolak dengan santan, Es campur, makanan berlemak dan gorengan, yang semuanya berkalori tinggi.
2. Berbuka puasa dengan karbohidrat sederhana
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, gula merah dan lain lain, biasanya telah bersih dari serat akibat pengolahannya atau secara alami mempunyai kadar serat yang rendah. Berbagai makanan ringan dan cemilan, seperti biskuit, cokelat, permen, kue, mengandung karbohidrat sederhana.
Tubuh menyerap karbohidrat sederhana dengan cepat, sehingga cepat terasa lapar meskipun sudah mengonsumsi makanan yang berkarbohidrat sederhana dalam jumlah besar.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, gula merah dan lain lain, biasanya telah bersih dari serat akibat pengolahannya atau secara alami mempunyai kadar serat yang rendah. Berbagai makanan ringan dan cemilan, seperti biskuit, cokelat, permen, kue, mengandung karbohidrat sederhana.
Tubuh menyerap karbohidrat sederhana dengan cepat, sehingga cepat terasa lapar meskipun sudah mengonsumsi makanan yang berkarbohidrat sederhana dalam jumlah besar.
3. Porsi makan lebih banyak
Pada
beberapa orang yang telah terbiasa makan dengan porsi besar, puasa
justru menaikkan selera makan dan minum pada saat berbuka hingga sahur.
Pada prinsipnya, orang menjadi gemuk karena makanan yang dikonsumsi
lebih banyak daripada makanan yang diolah menjadi tenaga.
4. Penurunan aktivitas fisik.
Saat puasa biasanya kita jadi pemalas terutama dalam aktifitas fisik. Jumlah tidur biasanya juga bertambah terutama di siang hari. Olah raga jadi malas bahkan pekerjaan fisik sebisa mungkin dihindari. Hal tersebut tentu akan menurunkan kebutuhan energi kita akibatnya meskipun kita makan lebih sedikit dari sewaktu tidak puasa tetapi berat badan bisa tambah naik apalagi konsumsi makannya tetap apalagi porsinya tambah banyak.
Saat puasa biasanya kita jadi pemalas terutama dalam aktifitas fisik. Jumlah tidur biasanya juga bertambah terutama di siang hari. Olah raga jadi malas bahkan pekerjaan fisik sebisa mungkin dihindari. Hal tersebut tentu akan menurunkan kebutuhan energi kita akibatnya meskipun kita makan lebih sedikit dari sewaktu tidak puasa tetapi berat badan bisa tambah naik apalagi konsumsi makannya tetap apalagi porsinya tambah banyak.
5. Penurunan metabolisme tubuh.
Inilah sebenarnya kunci yang penting alasan kenapa berat badan naik meski kita puasa. Saat puasa, metabolisme tubuh kita berubah. Kebutuhan energi untuk kebutuhan basal tubuh (BMR = Basal metabolisme rate) turun. Penggunaan energi jadi efektif akibatnya meski kita makan porsinya seperti sebelum puasa hasilnya berat badan tetap naik..
Inilah sebenarnya kunci yang penting alasan kenapa berat badan naik meski kita puasa. Saat puasa, metabolisme tubuh kita berubah. Kebutuhan energi untuk kebutuhan basal tubuh (BMR = Basal metabolisme rate) turun. Penggunaan energi jadi efektif akibatnya meski kita makan porsinya seperti sebelum puasa hasilnya berat badan tetap naik..
6. Penyerapan makanan yang efektif.
Ketika puasa hampir selama 14 jam kita tidak makan kondisi tersebut menyebakan tubuh menjadi sangat efektif dalam mengolah makanan dan dapat diserap sempurna ke dalam pembuluh darah kita sehingga pengolahan zat gizi sangat efektif termasuk untuk energi.
Ketika puasa hampir selama 14 jam kita tidak makan kondisi tersebut menyebakan tubuh menjadi sangat efektif dalam mengolah makanan dan dapat diserap sempurna ke dalam pembuluh darah kita sehingga pengolahan zat gizi sangat efektif termasuk untuk energi.
Sumber:
tribunnews
tribunnews